Hidup Sebagai Muslim di Jepang & Tips Mendapatkan Makanan Halal
04 Jun 2020Sebagian dari kamu mungkin berpikir bahwa tinggal di Jepang sebagai seorang muslim/muslimah adalah hal yang mustahil. Jumlah masjid yang sedikit, dan makanan halal yang sulit ditemukan, kedua hal itu menjadi bahan pertimbanganmu apakah akan melanjutkan tinggal menetap di Jepang atau tidak. Bagi calon caregiver Indonesia yang akan bekerja di Jepang pastinya memerlukan pengetahuan khusus mengenai bagaimana kehidupan muslim/muslimah di Jepang.
Islam masuk ke Jepang pada tahun 1867 melalui hubungan diplomatik antara Jepang dan Turki. Penyebaran Islam mulai meluas pada tahun 1980an seiring semakin membaiknya perekonomian Jepang. Sampai pada tahun ini, setidaknya tercatat sebanyak 100.000 atau 0,01% penduduk muslim/Muslimah yang bermukim di Jepang. Persentase tersebut diisi oleh sebagian besar imigran yang bekerja di Jepang, sementara sisanya merupakan mualaf Jepang yang memeluk Islam.
Di Jepang memang masih sulit menemukan masjid, namun bukan berarti tidak ada masjid di sana. Untuk kota besar seperti Tokyo, setidaknya Tokyo tercatat sebagai distrik yang memiliki masjid terbanyak di Jepang. Masjid-masjid di Tokyo aktif diisi berbagai kegiatan keIslaman seperti seminar dan kajian oleh para imigran muslim/muslimah yang bekerja di Jepang. Namun tak perlu khawatir untuk kamu yang akan tinggal di kota-kota lainnya yang belum terdapat bangunan masjid yang mudah dijangkau. Kamu tetap dapat bergabung dengan perkumpulan jama’ah muslim/muslimah yang ada di Jepang melalui pencarian komunitas di halaman facebook sebagai berikut:
1. Japan Muslim Community
2. Japan Muslim Guide
3. Muslim Friendly Information in Japan
Untuk produk makanan yang dijual di Jepang, memang tak jarang mengandung alkohol ataupun pork. Namun tak usah khawatir, bagi calon caregiver muslim/muslimah yang akan bekerja di Jepang, Joycare akan memberikan beberapa tips bagaimana cara menemukan makanan halal di Jepang dengan mudah. Berikut ini tipsnya:
1. Menemukan label makanan halal
Jumlah makanan buatan Jepang atau produk impor yang mengandung label halal terus meningkat di pusat perbelanjaan kebutuhan makanan pokok di Jepang. Kamu bisa mendapatkan daging ayam, sapi, domba halal yang biasanya diimpor dari Thailand, Malaysia, atau Indonesia. Memang bahan makanan halal yang dijual masih berupa bahan mentah. Kamu bisa memasaknya sendiri di apato (kosan) dengan peralatan masak yang disediakan oleh pihak apato tempatmu tinggal atau membeli peralatan masak sendiri untuk penggunaan pribadi.
2. Pelajari cara membaca komposisi bahan makanan
Joycare akan memberikan pelatihan Bahasa Jepang membaca dan menulis huruf-huruf Jepang sebagai bekalmu sebelum tinggal di Jepang. Kamu tak perlu khawatir karena Joycare akan memastikan kamu bisa membedakan produk makanan halal dan non-halal sebelum berangkat ke Jepang.
Ada beberapa produk yang dapat diketahui apakah itu halal atau haram dengan melihat komposisi produk di kemasannya. Berikut ini beberapa komposisi produk makanan yang harus kamu waspadai jika tercantum di dalam produk makanan Jepang yang akan kamu konsumsi:
a. Emulsifier (乳化剤 – nyuukazai)
b. Shortening (ショートニング – shōtoningu)
c. Gelatin (ゼラチン – zerachin), Lard (ラ-ド – raado), minyak babi (豚油 – ton’yu), minyak hewani (動物油 – doubutsu abura)
d. Butter (バター – bataa), Baking powder (ベキングパウダー – bakingupaudaa)
e. Alkohol (アルコール – arukooru)
f. Sake, Mirin (酒, みりん – sake, mirin)
g. Produk daging-dagingan: pork/daging babi (豚肉 – butaniku), daging ayam (鶏肉 –toriniku), daging sapi (牛肉 – gyuuniku)
3. Temukan review produk makanan
Selain kedua cara di atas, kamu juga dapat menggunakan media online untuk menemukan review makanan halal pada halaman facebook sebagai berikut.
a. Halal food
b. Halal foods in Japan
c. Halal in Japan
d. Halal Media Japan
Cara ini sangat berguna untuk mengetahui review produk dari konsumen lain mengenai produk makanan yang akan kamu beli apakah halal atau non halal untuk dikonsumsi kalangan muslim/muslimah.