Cara Ini Bantu Warga Jepang Pulih dari Corona Lebih Cepat
05 Jun 2020Sejak Jepang dinyatakan darurat nasional corona pada bulan Maret lalu oleh Pemerintah Jepang, Shinzo Abe, kondisi Jepang nampaknya perlahan-lahan membaik dengan menunjukkan angka kesembuhan pasien akibat corona yang cukup tinggi. Tercatat kasus posisif corona di Jepang mencapai 15.847 pasien positif per 11 Mei 2020, sebanyak 8.293 pasien atau 52%-nya dinyatakan sembuh. Persentase kesembuhan tersebut terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan pasien positif corona di Indonesia. Tercatat per tanggal 11 Mei 2020 terdapat 14.023 pasien positif corona di Indonesia, sebanyak 2.698 pasien atau 19%-nya saja yang dinyatakan sembuh.
Banyaknya jumlah pasien sembuh di Jepang dari sebelumnya dinyatakan positif corona, disoroti media sebagai hasil dari pola hidup bersih dan sehat orang Jepang sehari-hari. Setidaknya tercatat beberapa pola hidup bersih dan sehat orang Jepang yang dinilai menjadi faktor penyebab tingginya angka kesembuhan pasien positif corona di Jepang. Berikut ini beberapa pola hidup sehat dan bersih yang dilakukan orang Jepang, antara lain:
1. Tidak melakukan kontak fisik
Dalam etika/budaya Jepang, 2 orang yang bertemu akan saling menyapa dengan cara membungkuk. Tidak seperti budaya Asia lainnya yang terkadang berjabat tangan, atau memberikan salam dengan mencium pipi, di Jepang tidak ada kontak fisik. Yang dilakukan orang Jepang saat menyapa orang lain adalah dengan cara membungkuk saja. Adapun posisi membungkuk yang dilakukan yaitu punggung yang membungkuk kira-kira 45 derajat. Etika menyapa khas Jepang ini secara tak langsung bermanfaat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit menular yang mungkin dibawa oleh orang lain.
2. Menerapkan pola hidup bersih
Orang Jepang sudah diajarkan tentang pola hidup bersih sejak usia belia. Guru-guru di Jepang mendidik siswa-siswanya sejak taman kanak-kanak untuk rutin mencuci tangan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, dan juga mengganti alas kaki dengan sandal slot sebelum memasuki ruang kelas. Orang Jepang diajarkan untuk selalu berkumur menggunakan cairan pembersih mulut sesudah makan dan sebelum tidur. Tujuannya untuk membunuh bakteri dan virus yang terperangkap di dalam mulut agar tak masuk ke tenggorokan. Selain itu, orang Jepang juga terbiasa mengenakan masker jika bepergian ke luar rumah. Tercatat setidaknya penggunaan 43 masker per orang setiap tahunnya. Edukasi tentang pola hidup bersih seperti ini telah diterapkan dalam budaya Jepang, jauh sebelum virus corona merebak.
3. Budaya jalan kaki
Budaya jalan kaki adalah salah satu yang kebiasaan yang membuat angka harapan hidup orang Jepang tertinggi di dunia, yaitu 85 tahun untuk perempuan dan 80 tahun untuk laki-laki. Jalan kaki tidak hanya baik untuk kesehatan jantung, namun juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit.
4. Mengkonsumsi makanan bergizi tinggi
Dalam sajian menu makanan pokok khas Jepang, kamu biasanya akan melihat beberapa macam menu makanan dalam sajian porsi satu orang. Menu makanan khas Jepang ini di antaranya terdiri dari nasi, ikan, telur, tahu, sop miso, nori, lobak. Menu makanan tersebut disajikan secara komplit, di mana secara nilai gizi sangat baik untuk memenuhi angka kecukupan gizi tubuh kita.
5. Social distancing atau menjaga jarak
Social distancing atau menjaga jarak menjadi salah satu langkah preventif lainnya yang dilakukan masyarakat Jepang agar tak semakin banyak yang terinfeksi virus corona. Langkah preventif ini dilakukan secara mandiri oleh orang Jepang dengan menjauhi tempat kerumunan, di mana hal ini juga didukung dengan upaya pemerintah Jepang yang meliburkan sekolah-sekolah di Jepang.